Senin, 24 Maret 2014

JENIS RELASI DAN CONTOHNYA

KELOMPOK NET BEANS:

-Haifani Yusuf (12018037)
-Ardian Dwi Prasetya (12018011)
-Nungky Anjaswari (12018009)
-Pebria Santi Putri (12018002)

JENIS RELASI DAN CONTOHNYA

Relasi. Relasi adalah hubungan antara tabel yangmerepresentasikan hubungan antar obyek di dunia nyata. Macam-Macam Relasi antar tabel:
One-to-many. Misalkan terdapat relasi antara tabel ibu dan tabel anak dengan nama relasi “mempunyai” dan relasinya one-to-many. Artinya satu record pada tabel ibu boleh berelasi (mempunyai) dengan banyak record pada tabel anak. Namun satu record pada tabel anak hanya boleh berelasi dengan satu record saja pada tabel ibu Gambar relasi one-to-many:
One-to-one. Jika dua tabel berelasi one-to-one artinya setiap record di entitas pertama hanya akan berhubungan dengan satu record di entitas kedua begitu pula sebaliknya. Conrohnya relasi antara tabel pegawai dan alamat pegawai. Satu record pegawai hanya berhubungan dengan satu record alamat pegawai beitu pula sebaliknya. Entitas 3 merupakan atribut yang unik di entitas 4. Gambar relasi one-to-one:
Many-to-many. Jika tabel satu berelasi dengan tabel dua dengan relasi any-to-many artinya ada banyak record di entitas satu dan entitas dua yang saling berhubungan satu sama lain. Contohnya relasi many-to-many antara tabel transaksi dan barang. Satu record transaksi bisa berhubungan dengan banyak record barang, begitu pula sebaliknya. Gambar relasi many-to-many:
Atribut (field)
Atribut adalah ciri-ciri kualitatif yang dimiliki oleh suatu obyek, yang mencerminkan sifat-sifat dari obyek tersebut. Field menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.
Contoh Kasus:
Data Item:
ID Konsumen, Nama Konsumen, Alamat Konsumen, telp Konsumen, ID cucian, tgl taruh cucian, tgl ambil cucian, jenis cucian, jumlah cucian, harga satuan, harga total, ID pegawai, Nama pegawai.
Entitas:
1. Konsumen
2. Cucian
3. Rincian Cucian
4. Jenis cucian
5. Pegawai
Atribut
1. Konsumen (ID, nama, alamat, telp)
2. Cucian (ID cucian, Tgl Taruh Cucian, Tgl ambil Cucian)
3. Rincian Cucian (No, Jenis, Jumlah, Sub-total Pembayaran, Total Pembayaran)
4. Jenis cucian (Nama Jenis, Harga persatuan)
5. Pegawai (ID pegawai, Nama pegawai)
Relasi antar entitas
  1. Relasi antara Konsumen dengan Cucian. Satu Konsumen bisa mempunyai banyak Cucian dan satu Cucian hanya dapat dimiliki satu Konsumen. Relasi : One – To – Many. Relasi antara Cucian dengan Rincian Cucian
  2. Satu Cucian bisa memiliki banyak Rincian Cucian dan satu Rincian Cucian hanya dapat dimiliki satu Cucian
  3. Relasi : One – To – Many
  4. 3. Relasi antara Rincian Cucian dengan Jenis Cucian
  5. Satu Rincian Cucian hanya mempunyai satu Jenis Cucian dan satu jenis Cucian dapat dimiliki oleh banyak Rincian Cucian
  6. Relasi : Many – To – One
  7. 4. Relasi antara Cucian dengan Pegawai
  8. Satu Cucian hanya ditangani oleh satu Pegawai dan satu Pegawai dapat menangani banyak Cucian
  9. Relasi : Many – To – One
Record / Tuple
Derajat Relasi Minimum-Maximum
Menunjukkan hubungan (korespondensi) minimum yang boleh terjadi dalam sebuah relasi antar entitas. Misalnya: pada relasi “bekerja untuk” pada entitas pegawai terhadap departemen Derajat relasi minimumnya adalah satu. Dalam arti lain, setiap pegawai minimal harus memiliki sebuah relasi terhadap Departemen, atau setiap pegawai selalu memiliki tempat di mana dia bekerja. Notasi (x,y) pada relasi menunjukkan derajat minimum (x) dan derajat maksimum (y) pada sebuah relasi. Partisipasi total bisa dinotasikan dengan memberikan derajat relasi minimum (x) = 1.
Kardinalitas / Derajat Relasi
Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.
Kardinalitas di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :
a. Satu ke satu (One to One),
setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
b. Satu ke Banyak (one to many),
setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c. Banyak ke Satu (Many to One),
setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
d. Banyak ke Banyak (Many to Many)
setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B,
demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

KASUS :
Sebuah universitas akan membuat suatu sistim informasi akademik, sebelum dibangun perangkat lunak sistim informasi tersebut dilakukan analisis berbasis obyek data. Universitas tersebut mempunyai beberapa fakultas, dimana dalam setiap fakultas dapat mempunyai satu atau lebih jurusan. Sebaliknya suatu jurusan hanya dapat menjadi bagian dari satu fakultas saja. Setiap jurusan mempunyai beberapa orang dosen, dengan ketentuan seorang dosen hanya boleh terdaftar pada satu jurusan. Dosen – dosen tersebut boleh mengajar banyak mata kuliah sekaligus, tetapi bisa saja ada dosen yang tidak (belum diijinkan) untuk mengajar satu mata kuliah pun. Dalam perkuliahan, setiap mata kuliah boleh diajarkan oleh beberapa dosen dan tidak boleh ada mata kuliah yang belum ditentukan dosen pengampunya. Sementara mata kuliah – mata kuliah tersebut pada umumnya dapat diambil oleh banyak mahasiswa, tetapi dapat juga tidak diikuti oleh mahasiswa satu pun. Begitu juga sebaliknya, mahasiswa dapat mengambil mata kuliah atau tidak sama sekali.
Dari kasus di atas dapat di idetifikasi dengan daftar kardinalitas sebagai berikut :
  1. Universitas memiliki banyak fakultas
  2. Fakultas memiliki satu atau banyak jurusan
  3. Suatu jurusan hanya dapat menjadi bagian dari 1 fakultas
  4. Jurusan memiliki beberapa dosen
  5. Seorang dosen hanya boleh terdaftar dalam 1 jurusan
  6. Dosen dapat mengajar satu atau banyak mata kuliah atau bahkan belum mengampu mata kuliah
  7. Satu mata kuliah boleh diampu banyak dosen
  8. Tidak boleh ada mata kuliah yang tidak ada dosen pengampunya
  9. Suatu mata kuliah dapat diambil banyak mahasiswa
  10. Suatu mata kuliah boleh tidak diambil mahasiswa
Dari analisa diatas dapat dibuat tabel Universitas,Fakultas,Jurusan,Dosen,Mata Kuliah,Mahasiswa.Berikut adalah contoh tabel-tabelnya :
Tabel Universitas :
Nama_Universitas
AlamatFax
E-mail
Telp
Rektor
dll
Tabel Fakultas:
Nama Fakultas
Kode FakultasAlamat
Fax
E-mail
Telp
Dekan
dll
Tabel Jurusan :
Nama_Jurusan
Kode JurusanAlamat
Fax
E-mail
Telp
KAJUR
dll
Tabel Dosen:
Nama_Dosen
Kode DosenAlamat
E-mail
Telp
dll
Tabel Mata_kuliah:
Nama_Mata_Kuliah
Kode Mata KuliahBeban Studi
Sifat
Prasyarat
Praktikum
semester
dll
Tabel Mahasiswa :
Nama Mahasiswa
NIMAlamat
Angkatan
Nama_Orang_Tua
Sekolah_Asal
dll
NB : Primary Key dalam tiap tabel diatas adalah atribut tabel yang dicetak tebal,seperti : NIM,Kode_Fakultasdan lain-lain.
Dari analisa itulah kita bisa menggambarkan ERD-nya, sebagai berikut :
Dari ERD tersebut,terdapat beberapa relasi.Relasi merupakan penghubung antara dua atau lebih entitas.Relasi tabel tersebut berisi key – key dari tabel yang lain dan dapat mempunyai atribut lain sesuai kebutuhan jenis sistem informasi yang diinginkan.Contoh tabel relasi pada ERD diatas adalah :
Tabel Relasi “diambil” mempunyai atribut NIM dan Kode_mata_kuliah:
NIM
Kode_Mata_Kuliah
Berikut arti symbol – simbol kardinalitas data dalam ERD diatas :





1.  Definisi Abstrak Data
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari.. Sebuah DBMS seringkali menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara (diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan DBMS tersebut.


2.  Pengguna Basis Data
Database administrator
Orang yang memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan baik data maupun programFungsi DBA adalah :
Ø  Mendefinisikan pola struktur basis data
Ø  Mendefinisikan struktur penyimpanan dan metode akses
Ø  Memodifikasi pola dan organisasi fisik
Ø  Memberikan kewenangan pada user untuk mengakses data
Ø  Menspesifikasikan keharusan integritas data
  
 Database user
    Ada 4 pemakai basis data, yaitu :
·         Programmer aplikasi
Merupakan pembuat program aplikasi
·         Casual user / Naïve User
Pemakai yang sudah mahir, berinteraksi dengan sistem tanpa menulis program, tapi menggunakan query
·         End user
Pemakai yang belum mahir, tinggal menjalankan aplikasi yang sudah dibuat oleh programmer aplikasi
·         Specialized user
Pemakai khusus yang menuliskan aplikasi database tidak dalam kerangka pemrosesan data, namun untuk keperluan khusus seperti CAD, AI, ES, dll


3.  Referensial Integritas
Digunakan untuk menjaga konsistensi baris-baris data antara dua buah tabel. Pada umumnya, aturan ini mengharuskan sebuah baris pada sebuah tabel yang terelasikan pada tabel lain harus mengacu pada sebuah baris di dalam tabel tersebut.
Aturan untuk Referential Integrity biasanya digunakan jika terjadi proses modifikasi data (update, delete, dan insert).


4.  Cascade Update dan Cascade Delete
Cascade Update => pembaruan sebuah baris data diikuti dengan pembaruan baris data pada child table yang terelasikan
Cascade Delete => menghapus seluruh baris data pada child table yg terelasikan




Referensi data di ambil dari blog : http://distroteknologiinformasi.wordpress.com/2013/04/02/pengertian-relasi-atribut-tupel-domain-derajat-dan-kardinalitas/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar